Senin, 19 Maret 2018

Uniknya Perayaan Hari Guru Di SMP Kartika VIII-I


      Udara sangat sejuk Sabtu itu. Upacara sedang berlangsung dengan hikmat dan tertib. Setiap tahunnya di SMP Kartika VIII-I, para Guru dan Murid-murid mengadakan Upacara untuk memperingati Hari Guru yang jatuh pada tanggal 25 November 2017.

       Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ada yang unik dari perayaan Hari Guru di SMP Kartika VIII-I. Selesai melaksanakan upacara, para murid kompak mundur ke belakang lapangan seperti sedang menyiapkan sesuatu, membuat para guru yang berbaris didepan heran kebingungan. Lalu mereka berbalik badan ke lapangan sambil membawa kain hitam besar pajang bertuliskan "SELAMAT HARI GURU SMP KARTIKA" dan dengan antusias menyanyikan lagu wajib HYMNE GURU dan TERIMA KASIH GURU.







        Warna warni Smoke Bomb menghiasi langit di SMP KARTIKA pada sabtu itu. Para siswa perempuan menghapiri guru guru dan memberikan mawar sebagai tanda terima kasih yang sebesar besarnya. Raut keceriaan dan haru tampak di wajah para guru. Terlihat beberapa guru meneteskan air mata kebanggaan.
       Acara ditutup dengan bersalaman-salaman seluruh warga sekolah SMP KARTIKA VIII-I.




Terima kasih, guruku

Terima kasih, guruku
Untuk teladan yang telah kau berikan
aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan mereflesikan itu semua pada karakter dan pribadiku

Aku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin,
Positif, percaya diri, dan protektif

Aku menjadi sepertimu
Berpengetahuan, pemahaman yang dalam
Berfikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatian

aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah
Pada kita semua

Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu

 Karya : Chairil Anwar S

Rabu, 15 Maret 2017

Pria Kesepian

Umurnya sudah tidak muda lagi, usianya mungkin hampir menginjak 40 tahun atau bahkan lebih. Kesepian adalah teman sejatinya. Tidak normal? Mungkin itu yang dikatakan orang orang disekitarnya. Idiot? Bukan, dia manusia yang normal, mampu berfikir, mampu bekerja, mampu berjalan walaupun terseok-seok, mampu bicara walaupun lambat dan tidak jelas. Kadang dia menatap nanar, iri dengan orang orang yang berjalan santai bersama keluarganya, kadang dia menatap langit dengan tatapan kosong seakan berharap keadilan dari Sang Maha Kuasa. Kata orang Tuhan itu adil, tapi apakah keadilan itu berlaku untuk dia?

            Dia tidak hidup sebatang kara, dia hidup bersama keluarganya, lebih tepatnya keluarga tirinya. Ayah kandung, ibu tiri dan 2 saudara tiri lainnya. Tentu ini bukan kisah cinderella, namun mungkin beberapa bagian hidup cinderella sama dengan apa yang ia alami. Pria kesepian, mungkin itu julukan yang tepat untuknya. Pria kesepian ini selalu bekerja dengan giat setiap harinya, menggunakan pakaian lusuh yang sudah 3 hari tidak ia ganti, bulu tebal menghiasi wajah polosnya, dengan membawa cangkul ia pergi ke kebun tempat dimana ia bisa menghasilkan uang, bukan, bukan kebun miliknya, tapi kebun milik orang lain yang dititipkan kepadanya untuk dibersihkan.


            Setiap hari dia selalu membawa uang, uang hasil keringatnya sendiri, tidak banyak namun cukup untuk membeli makanan penghilang rasa lapar, namun sayang karena sikapnya yang terlalu baik, ia memberikan seluruh uangnya kepada ibu tirinya. Memberi? Hmm kurasa kata yang tepat di paksa memberi bukan memberikan. Padahal ia hanya ingin membeli makanan ringan untuk dirinya, dia hanya ingin membeli teh dalam kemasan untuk penghilang dahaganya dikala terik menyapa, hanya itu. Apakah berlebihan? Pria ini haus akan kasih sayang, apakah dia harus kehausan air juga?

            Kala siang saat dia pulang bekerja, saudara saudaranya memanfaatkan tenaga si pria kesepian dengan tubuh yang kelelahan itu untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah, pekerjaan rumah yang bahkan bukan tugasnya, jika ada suatu kesalahan yang ia perbuat maka makian lah yang akan ia terima. Jika bicaranya tidak jelas maka hinaanlah yang ia dapat. Tatapan sinis, dan kata kata yang menyakitkan adalah menu makanan nya setiap siang menjelang sore. Istirahat? Jangan harap istirahat ada dalam jadwal kegiatannya, hanya malam hari tempat  ia bersandar dari kejamnya siang hari, dan hanya gelap yang senantiasa menunggunya untuk mencurahkan keluh kesah yang telah terang berikan. Gelap dan terang hanya 2 warna itu yang ia tau, tidak ada warna lain dalam hidupnya.

            Ayah kandungnya? Sudahlah tidak ada yang bisa ia harapkan dari ayah kandungnya, ayah kandung yang hanya berdiam diri melihat anak kandungnya tersiksa. Namun tetap saja ia dengan ikhlas membantu keluarganya. Sebanyak apapun hinaan yang ia dapat namun hanya keluarga ini yang ia punya. Tatapan iri yang ia tunjukkan saat kakak dan adiknya menikah menggambarkan jelas betapa tersakitinya hati itu. Air mata yang membendung yang sekuat tenaga ia tahan sudah menggambarkan dengan jelas betapa tersiksa batin nya. 

Jauh didalam lubuk hatinya, Pria kesepian ini ingin mempunyai keluarga kecil yang hidup berbahagia, istri yang menerimanya apa adanya, dan anak yang membantunya berusaha berjuang untuk melanjutkan hidup, namun, Siapa yang ingin menikahi si idiot yang tidak sempurna ini? Apakah ada wanita yang bisa sabar berbicara dengannya walaupun suaranya tidak jelas? Bagaimana mungkin pikiran itu terbesit di dalam otaknya? Kenapa harus dia? Kenapa bukan orang lain yang menerima cobaan ini? Mungkin itu yang selalu ia fikirkan.

            Beruntunglah orang disekitarnya masih ada yang berbaik hati kepadanya. Beruntunglah ia mendapat belas kasihan dari orang orang disekitarnya. Kadang mereka memberikan pakaian kepadanya, kadang pula mereka memberikan sebungkus nasi untuknya menghilangkan rasa lapar walaupun ia harus memakannya secara diam diam agar keluarganya tidak tahu. Sifatnya yang polos dan keramahan hatinya lah yang membuat ia disukai walaupun tidak jarang orang yang menganggapnya aneh.

            Tuhan... pria kesepian ini ingin dicintai
            Tuhan... pria kesepian ini ingin merasakan hangatnya kasih sayang keluarga
            Tuhan... pria kesepian ini butuh dekapan hangat
            Tuhan... Ku mohon dengan sangat...
            Bantulah pria kesepian ini
            Bantulah pria kesepian ini menemukan akhir yang bahagia
            Seperti cerita dalam dongeng Cinderella(*)

Jumat, 20 Mei 2016

Senja di tepi jalan Tendean




Senja di tepi jalan Tendean

Kala itu sekitar pukul 17.30 di tepi jalan Tendean, Jakarta Selatan. Senja di tepi jalan Tendean sore itu sangat indah. Aku keluar gedung Trans TV sehabis interview untuk pekerjaan yang ku-lamar. Kulihat didepan gray toko Seven Eleven dia masih menunggu dengan sabar, sekita 3 jam dia menungguku. Kupikir dia akan sedikit marah karena menungguku terlalu lama, dari kejauhan dia melihatku sambil tersenyum, aku pun mendekat dan bersyukur ternyata dia tidak marah dan dengan lembut dia bertanya:

“Gimana interviewnya? Lancar?” senyum indah terpasang diwajahnya
“Lancar” jawab ku membalas senyumnya

Lalu aku menceritakan bagaimana proses interview yang ku jalani, dia adalah pendengar yang baik. Suasana saat itu sungguh indah, senja di tepi jalan Tendean yang terlukis begitu sempurna dengan gradasi warna yang rupawan membuat suasana semakin menenangkan, hilir mudik kendaraan yang tidak terlalu ramai menambah view senja di tepi jalan Tendean  itu semakin cantik. Kupikir senja kala itu adalah senja yang sangat mengesankan, ditambah ada dia yang menemani.

Setelah aku selesai bercerita kemudian giliran dia yang bercerita, dia menceritakan tentang kisah hidupnya, hidup keras yang ia jalani hingga membentuk dirinya yang mandiri. Bagaimana cara dia mencari pekerjaan untuk biaya kuliahnya, bagaimana cara dia mencari uang untuk membiayai adik-adiknya, dan semua cerita inspiratif yang sangat menyentuh dan memberikan semangat untuk diriku sendiri.

Saat dia sedang bercerita diam diam aku memotret silhouette dirinya dengan background warna indah senja di tepi jalan Tendean

Ada satu kalimat yang dia lontarkan begitu melekat di otak ku, dia berkata "Hidup itu seperti senja, walaupun redup namun selalu ada warna warna indah yang menghiasi. Aku rasa senja ditepi jalan Tendean saat ini, adalah senja terindah yang pernah ku rasakan"

Saat itu aku menyadari 2 hal, senja adalah warna yang paling kusukai dan kamu adalah orang yang paling ku sukai.(*)

Senin, 18 April 2016

Sunset Gallery by Nmallaaa (Nurmala Hayati)


Don't forget,
Beautiful sunsets need cloudy skies

Sunset Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Bekasi, Jawa Barat
 Matahari terbenam adalah penghibur disaat macet melanda 

Sunset Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Jakarta

Sunset is still  my favorite colour,
And you is still my favorite person

Sunset Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Jakarta


Sunrise Gallery by Nmallaaa (Nurmala Hayati)

Cahaya Hangat Ciremai
 
Setiap pagi cahaya hangatmu selalu ditunggu semua insan
Karna kemunculanmu selalu membawa
Harapan dan semangat yang baru

Sunrise Photograph by Nurmala hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Gunung Ciremai, Kota Cirebon

Lukisan Pagi Tuhan
Setiap matahari terbit mengingtkan kita pada satu hal,
Betapa indahnya ciptaan Tuhan, jadi
Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?

Sunrise Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Gunung Ciremai, Kota Cirebon

Waiting For Your Light

I am lost, in my own darkness
Waiting for your light

Sunrise Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Gunung Ciremai, Kota Cirebon
My Tiny Sun
Oh sun, I see you happy
You made the morning dew in my flowers

Sunrise Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
Lokasi : Bekasi, Jawa Barat

Rabu, 13 April 2016

Gallery Nmallaaa (Nurmala Hayati)




Dark Side

Everyone has a dark side they sometimes try to hide.
I guess that makes it more attractive
- ALEXANDER McQUEEN

Low Key Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Gracia Abigail
Mahasiswi Fikom Jayabaya



Mind Of Mind

It's so loud inside my head with words that I should
have said

Silhouette Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Ratna
Mahasiswi Fikom Jayabaya


Laugh At Your Problems

Don't take life too seriously.
Sometimes you just have to laugh
at your problems, knowing it's not the
end of everything
 
High Key Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Rayo Rezar
Mahasiswa Fikom Jayabaya


Confused Man

Women make me more confused,
She's always right, even when
She's wrong

Back Light Photograph by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Adam
Mahasiswa Fikom Jayabaya



 To Be A Cool Man

A man can make money
But money can't make a man
- LL COOL J

Butterfly Lighting Photography by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Adam
Mahasiswa Fikom Jayabaya


A man with glasses

Does wearing glasses make
You look smart?

Butterfly Lighting Photography by Nurmala Hayati
Mahasiswi Fikom Jayabaya
In Frame : Mung Pujanarko
http://mung-pujanarko.blogspot.co.id/
Dosen Fikom Jayabaya